Saya suka dengan Tulisan ini, dan saya perlu share agar teman-teman juga bisa merasakan apa yang desainer rasakan, namun tidak semuanya bisa mengungkapkan, mungkin postingan dari Macan Gadungan ini bisa membuka hati teman-teman yah :D
Sumber : https://macangadungan.com/2012/09/20/desain-lo-kok-mahal-sih/
DESAIN LO KOK MAHAL, SIH?
Pernah ngomong gitu gak ke desainer? Misalnya minta dibikin desain logo, desain kebaya, desain cover, desain interior tempat usaha, atau website dagangan teman-teman.. Pas ngelihat quotation, mata melotot melihat deretan angka yang ditawarkan. Padahal menurut teman-teman *mungkin*, sang desainer bukan orang terkenal, gak eksis, portfolionya gak ada di internet, namanya gak pernah masuk majalah, de es te. Kenapa dia bisa ngasih harga mahal, ya?
Tapi tunggu, yang teman-teman maksud dengan mahal itu apa sebenarnya? Standar mahal teman-teman apa? Ya saya ketawa sih, kalo teman-teman bilang ngedesain website seharga *misalnya* Rp. 250.000 itu mahal. Atau desain company profile seharga Rp.2.500.000 itu mahal? Standar orang beda-beda sih, tapi kalo harga segitu aja dibilang mahal, berarti mending teman-teman berhenti membaca postingan ini dan silakan lanjutkan main twitter.
Nah, jadi, saya mau ngasi sedikit gambaran, kenapa harga desain bisa mahal *menurut teman-teman/klien*. Apa alesannya si Anu maupun Si Itu bisa ngasih harga sekian dalam penawaran.
1. Modalnya gede.
Desainer grafis, desainer fesyen, arsitek, dan yang lainnya bukan profesi yang gampang diraih begitu aja. Mereka perlu skill, dan tools. teman-teman tahu nggak berapa banyak uang yang perlu dikorbankan untuk menjadi Graphic Designer *karena saya taunya untuk posisi itu aja*?
Mulai dari uang kuliah. Sekarang uang kuliah di universitas yang lumayan bagus, khusus Fakultas Desain dan sejenisnya, sekurang-kurangnya mencapai Rp. 10.000.000 per semester. Uang masuknya saja bisa lebih dari Rp.20.000.000. Jadi kalau ditotal, minimal uang masuk sampai uang semester hingga lulus, bisa menghabiskan sekitar Rp.100.000.000. Itu minimal.
2. Jam Kerja Extra
Hampir semua freelancer pasti ngerasain ini : saat klien tidur nyenyak, kita malah kerja sampai pagi. Belum lagi ditambah kalo kerjanya dobel, alias masih berstatus pegawai. Bisa-bisa dalam seminggu cuma tidur 2-4 jam tiap malamnya. Sisanya kerja. Sukur-sukur bisa nongkrong ngopi-ngopi 2 jam sama temen-temen.
3. Modal Kerja
Freelancer, biasanya, wajib punya : laptop, pulsa, koneksi internet. Tambahan lainnya jika dibutuhkan : kamera, pen tablet, alat gambar, duit buat beli kopi di kafe dengan koneksi wi-fi memadai, dll, tergantung projectnya apa. Jadi bukan “sim salabim jadilah desain kebaya!”. Semuanya pake modal.
4. Sama Sama Cari Makan
Katakanlah begini. Anda memiliki usaha pabrik tempe. Berapa harga produksi tempe Anda per kilo? Mulai dari gaji pegawai, harga bahan baku, sampai harga alat-alat pengolah tempe yang anda punya. Coba kalau pelanggan Anda, hanya mau membayar harga bahan baku. Katakanlah Rp.5.000 per kilo. Bagaimana tanggapan Anda?
Perkiraan saya, biasanya tanggapan orang yang usaha, begini : “Enak aja. Saya bikin tempe pake tenaga dan usaha. Lah, kalo sampeyan cuma bayar modalnya aja, saya dapet apa? Pegawai saya gimana gajinya? Saya makan apa?”
5. IDE itu Priceless
Anda novelis? Musisi? Pengusaha butik? Apa perasaan Anda kalau tiba-tiba ada temen Anda yang dateng, trus bilang “Ciyyn, saya bagi novel lo 10 biji, donk. Gratis yaaa.”Atau begini, “Beb, bagi baju kawinan dari koleksi lo donk. Yang brokatnya import dari Prancis itu. Tapi eyke beli sejuta aja yaaa…” Padahal kalo beli di toko, gaun pengantinnya harganya 25 juta. Syok nggak?
Itu lah kira-kira kenapa seorang desainer memasang harga tertentu. Ada yang cukup murah sebenarnya, tapi mungkin ada yang sampai puluhan juta (atau milayaran kayak logo BNI46 itu). Semua itu pasti ada alasannya kenapa mereka ngasih harga segitu. Ada yang masih mau kasih harga temen, tapi ada juga yang lihat-lihat jenis usahanya. Ibaratnya, harga desain logo untuk warung kopi dan butik multi-nasional, pasti beda. Masa pengusaha dengan omzet puluhan sampe ratusan juta per bulan minta harga yang sama dengan yang hanya sekian juta per bulan?
Intinya, berapapun harga yang ditawarkan oleh desainer, pasti ada pertimbangannya. Baik external maupun internal. Kualitas dan deadline pun dipertimbangkan.
Postingan ini saya bikin berdasarkan pengalaman saya dan temen-temen saya. Karena saya juga sering nanya-nanya ke sesama temen atau desainer-desainer senior yang saya kenal. Kalau ada yang menurut temen-temen seteman-teman kurang berkenan atau nggak sesuai kenyataan, silakan dikoreksi atau ditambahkan. Karena mungkin ada yang pengalamannya berbeda 😀
Yang pasti intinya sih yang namanya usaha dan ide itu harus dihargai, apapun usahanya.
"Sebagus-bagusnya Karya PASTI ada saja yang TAK SUKA, Sejelek-jeleknya Karya PASTI ada saja yang SUKA. Terus Berkarya..."._________________________________________________________________
#RajawaliGraphics #Design #VideoExplainer #Icons #DesignBanner
Terimakasih Sudah Berkunjung ke Website Rajawali Graphics.
Contact :
- Facebook : Rajawali Graphics
- Youtube : Rajawali Graphics
- Instagram : Founder RG
0 Comments
Komentarlah Dengan Baik dan Sopan :p